25 Januari, 2019 Bertobatnya S. Paulus
JUM’AT (Putih) Penutupan Pekan Doa Sedunia
Persatuan Umat Kristiani
Kisah Para Rasul 22:3-16 atau 9:1-22
Mazmur 117: 1-2
Markus 16: 15-18
GEREJA ADALAH ‘TUBUH KRISTUS’
“Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”—Kisah.. 9: 4
KISAH PERISTIWA pertobatan Saulus menjadi Paulus, selalu menarik. Apa yang kita baca , bersumber dari ‘sharing’ pribadi Paulus baik dari Kisah Para Rasul bab 9 dan bab 22, dengan ayat-ayat tercantum di atas. Apalagi apa yang tertulis dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, benar-benar apa yang terjadi dalam pergumulan hidupnya yang nyata (Gal 1: 16-24;2:1-2) dikisahkan kepada kita.
Ayat terkutip di atas dilanjutkan dengan perrtanyaan Saulus: “Siapakah Engkau, Tuan?’ Terdengar, ada jawaban yang mengagumkan di dengar oleh Saulus : “Akulah Yesus, yang engkau aniaya itu” (Kisah 9:6-8).
Dengan bertanya ‘mengapakah engkau menganiaya Aku?”. Di sini Yesus menyatakan bahwa serangan terhadap salah seorang umat-Nya itu artinya juga suatu serangan terhadap Diri Yesus sendiri. Kita-kita ini adalah anggota Tubuh Kristus lewat baptisan kita. Tepatlah kalau Dokumen Gereja hasil Konsili Vatikan II menegaskan hal ini, dalam Konstitusi Dogmatis tentang Gereja (Lumen Gentium). Salah satu gambaran tentang Gereja, adalah Gereja sebagai ‘Tubuh Mistik Kristus’. “Ia telah mengmpulkan saudara-saudara-Nya dari segala bangsa, dan dengan mengaruniakan Roh-Nya, Ia secara gaib membentuk mereka menjadi Tubuh-Nya. Dalam Tubuh itu, hidup Kristus dicurahkan ke dalam umat beriman” (LG, 7).
Jadi apapun yang terjadi pada anggota Umat Gereja mau tidak mau, tentu juga itu mengena pada diri Kristus. Tiada satupun derita yang kita alami , tidak diketahui dan dirasakan oleh Yesus, sebab Dia ada di dalam Umat-Nya. Yesus merasakan setiap kesusahan dan kepedihan yang kita alami sebab Ia beserta kita, hidup dan berada di dalam diri kita, Umat-Nya.
Kita tidak bisa anggap ‘enteng’ kenyataan ini. Di negeri kia tercinta ini sudah berapa kali saja, umat kristiani menderita karena iman kita akan Yesus ! Bila ada yang menertawakan kita, menyerang dan menganiaya kita, itu artinya Yesus sendirilah yang ditertawakan, diserang dan dianiaya. Sebaliknya juga, sikap dan perilaku kita akan sesama kita, juga mengena langsung pada diri Yesus. Mungkinkah kalau kita tahu kita itu melukai hati Yesus dengan menfitnah saudara-saudarai kita sendiri ? Bagaimana juga umpatan, hujatan kebencian dan aniaya kita terhadap sesama anggota Tubuh Kristus, berarti sebenarnya kebencian dan umpatan langsung pada Hati Kudus Yesus.
Dalam hidup bersama dalam Gereja, sebagai sesama anggota Tubuh-Nya, jangan sampai sikap dan perilaku kita dimotivasi oleh rasa kepahitan hati, kejengkelan dan kedongkolan hati, cemburu dan rasa ingin membalas dendam. Manusia lama kita bisa muncul kembali dalam dan di antara kita. Dan ini menyebabkan cek-cok, ribut di antara suami-istri, dengan sesama warga di Lingkungan atau Paroki, malahan juga dengan sesama umat kristiani di antara denominasi !
Tetapi karena Iman yang kuat, tiada situasi apapun bentuknya yang tidak dapat dirukunkan kembali. Ingat Paulus, yang dulunya penganiaya Umat pengikut Yesus, akhirnya toh dia dapat mendedikasikan hidupnya seluruhnya kepada Yesus. Bila kita, umat katolik ini yang memperingati pesta pertobatan Paulus hari ini, menghormati Tubuh Kristus bersama Paulus, tentu ini akan memberi dampak besar pada kesatuan kita sebagai umat kristiani di dunia ini. Mengapa ? Karena kuat kuasa Kristus yang menjelma berada di tengah-tengah kita.
Doa : Ya Yesus ,kami mohon pengampunan-Mu, sewaktu kami melukai Hati-Mu dengan tiada kasih dan peduli kami terhadap sesama anggota Tubuh-Mu. Kumpulkan kami-kami menjadi Satu Tubuh yang telah lami kari rindukan – Satu Gereja –Mempelai-Mu !
Janji : “Kasih-Nya hebat atas kita dan kesetiaan Tuhan untuk selama
-lamanya” — Mazmur 117:2
Pujian: Dalam Pembaruan Karismatik Katolik pernah ada Persekutuan Doa “Ut Omnes Unum sint”, suatu Persekutuan Doa terbuka, yang bertujuan berdoa guna persatuan umat kristiani, selaras dengan tujuan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani.