19 Januari, 2019
SABTU (Hijau)
Ibrani 4: 12-16
Mazmur 19: 8-10, 15
Markus 2: 13-17
ALLAH YANG PENUH PENGERTIAN
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” — Ibrani 4: 15
KITA DIMINTA untuk tidak cepat-cepat menghakimi atau mengadili sesama kita. Kita tidak tahu persis masalah apa yang bafu dhadapi oleh teman itu dan pergumulan apa yang ia alami. Kita hanya melihat dari luar. Sikap kita dibentuk oleh kesan yang kita terima menurut kaca mata kita. Kita percaya bahwa Allah selalu dapat bersimpati pada kesukaran kita dan kelemahan-kelemahan kita. Tuhan Allah ingin sekali meyakinkan kita bahwa Dia itu sangat mengerti dan memahami kita. Ia berpeduli sekali akan kita. Ia tahu betul ‘siapakah kita ini?’
Maka dalam kebaikan-Nya itu, Ia berkenan turun ke bumi menyatu dengan kita, mengenakan koderat kita. Ia memakai baju – baju kita, sepatu atau sandal-sandal kita. Ia merasakan sendiri, apa yang kita rasakan dan alami. Ini suatu hiburan rohani yang mendalam , kita boleh mengetahui bahwa Allah kitu sangat mengetahui, mengerti dan mengenal kelemahan kita. Dan ini bagi kita lalu kita mudah percaya akan pengapunan-Nya. Allah-lah yang mengerti dan memahami kita itu adalah Allah yang mengampuni kita, yang memberi kekuatan baru, sehingga kita mampu memulai secara baru pula.
Demikian pula, kalau kita bisa mengerti dan memahami orang lain dengan segala permasalahan dan pergumulan, kita sangat diharapkan juga bisa mudah mengampuni dan memaafkan dan tidak cepat-cepat mengadili dan menghakimi sesa
Doa : Ya Bapa, terima kasih sekali atas pengertian-Mu, atas
pengampunan-Mu dan atas pertolongan-Mu aku menjadi pribadi
sebagaimana Engkau ciptalan diriku sebagai ‘gambar-Mu’.
Janji : “Aku datang tidak untuk memanggil orang bena, melainkan orang
yang berdosa” Markus 2:17
Pujian: Setelah mengikuti Kursus tentang ”Dasar Konseling Pastoral” – Penyembuhan lewat Relasi – , pribadi Yanti mengalami transformasi diri yakni menjadi sabar dan mudah mengampuni.