Pesan Natal: Tempuh Jalan Lain untuk Jadi Manusia Baru
Untuk Perayaan Natal tahun 2022 ini, KWI dan PGI mengusung tema Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain (Matius 2:12).
Apa makna tema ini? Dalam Pesan Natal mereka, kedua aras kereta terbesar tersebut menjelaskan,
“Jalan lain” itu dapat dipahami secara rohani. “Sesudah bertemu dengan Yesus, orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi dengan cara yang baru, menjadi manusia baru. Dengan demikian, Natal juga mengajak kita untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya kepada sesama dan semua makhluk ciptaan,” demikian tersua dalam Pesan Natal KWI dan PGI yang ditandatangani Mgr Ignatius Suharyo – Mgr Paskalis Bruno Syukur dan Pdt Gomar Gultom – Pdt. Jacklevyn F. Manuputty.
Selanjutnya dikatakan, “Orang-orang bijak dari Timur yang berjalan bersama-sama mencari Yesus, mengajak kita untuk berjalan bersama juga, dalam menemukan kehendak Dia yang ‘tinggal di antara kita’ (Bdk.Yoh. 1:14) untuk menegakkan Kerajaan Kasih-Nya”.
Dan sebagai warga bangsa dan warga Gereja, meskipun kita bhinneka – berbeda agama, suku, golongan, budaya – kita mesti selalu berjalan bersama agar dalam kebersamaan itu mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan hidup.
Keanekaragaman merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri, dirawat, dan dikembangkan. Kebhinekaan yang kita sadari sebagai anugerah Tuhan itu seharusnya mendorong kita untuk saling bergandengan tangan dalam mewujudkan tata kehidupan bersama yang lebih bermartabat.
Dikatakan dalam pesan yang sama, dengan berjalan bersama bangsa ini dimampukan untuk “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”: membangun kembali kehidupan dari keterpurukan dalam berbagai bidang akibat pandemi Covid- 19; membangun peradaban kasih di tengah menguatnya tindak kekerasan; merajut kerukunan di tengah merebaknya intoleransi; mempopulerkan budaya jujur di tengah mengguritanya tindak kejahatan korupsi; menggemakan pertobatan ekologis di tengah maraknya kerusakan lingkungan hidup, dan mengembangkan hidup berpolitik yang beretika menjelang pesta demokrasi tahun 2024.
Berjalan bersama dapat menghasilkan kekuatan yang luar biasa. “Oleh karenanya semangat itu perlu ditopang dengan sikap saling memahami, menerima, mendengarkan, dan menghargai kawan seperjalanan, yaitu seluruh warga bangsa kita. Kita hilangkan berbagai pikiran negatif dan prasangka buruk. Kita kembangkan budaya hidup damai dan bersaudara,” demikian bagian lain pesan tersebut.
Bagian lain pesan mengajak untuk menggunakan teknologi informasi dengan bijaksana untuk memuliakan Allah dengan membangun tata kehidupan bersama yang penuh kasih. (tD)