Mengikuti Hukum CintakasihNya atau Tdk!
RABU 19 Januari”22PEKAN BIASA II. Bacaan I: 1Sam.17:32-33.37.40-51; Mzm: 144:1-2.9-10; Bacaan Injil: Mrk. 3:1-6
BACAAN
Injil Markus 3:4, menulis. Yesus berkata : “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?”.
RENUNGAN
Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat merupakan peristiwa yang cukup sering terjadi dan merupakan salah satu isu konflik dengan orang-orang Farisi, hal mana kelihatannya telah menyebabkan ketegangan yang serius antara diri-Nya dengan para petinggi agama Yahudi.
Akan tetapi, di sini Yesus mengajar satu pelajaran penting. Hukum itu baik, dalam hal ini hukum Sabat. Namun hukum ini tidak boleh mengobok-obok pelayanan karitatif (Latin: caritas = kasih), artinya melakukan perbuatan baik bagi sesama. Jadi, terkadang Yesus memang dipandang melakukan tindakan melawan hukum Sabat dan menantang para ahli Taurat dan Farisi. Tetapi, di sini hanya ada dua pilihan: mengikuti Hukum cintakasih-Nya atau tdk!
Kita juga harus menentukan sikap tegas berkaitan dengan cintakasih Kristiani. Apakah kita mau mengubah cara-cara kita yang lama, rutinitas yang biasa untuk melakukan suatu tindakan cintakasih? Maukah kita menolong seorang insan yang sungguh membutuhkan pertolongan karena berada dalam situasi kritis pada suatu pagi, walaupun hal ini berarti tidak dapat menghadiri Misa harian yang sudah merupakan kebiasaan kita.?
Hukum-hukum adalah baik. Hukum-hukum itu adalah semacam rambu-rambu bagi kita dalam menjalani jalan kehidupan kita. Namun hukum cintakasih Kristiani berada di atas rambu-rambu jalanan kehidupan kita, artinya di atas hukum apa pun. Hukum cintakasih Kristiani merupakan tolok ukur akhir dari suatu kehidupan Kristiani yang otentik.
REFLEKSI.
- Apa bedanya mengikuti aturan karena hukum dan mengikuti hukum karena Cinta kasih.
2.Mengapa hukum cinta kasih merupakan tolak ukur dari suatu kehidupan Kriatiani yang otentik.
Marilah Berdoa: “Ya Yesus Kristus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamat kami. Terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu untuk hukum cintakasih yang Kauberikan kepada kami. Semoga hukum cintakasih-Mu ini senantiasa mengatur hidup kami. Amin.”
NIAT : Mengubah cara-cara kita yang lama, seperti rutinitas yang biasa untuk melakukan suatu tindakan cintakasih.
MET HARI RABU.