BELAJAR DARI IMAN PERWIRA
Oleh Romo John Kota Sando, Pr
Bukanlah sesuatu yang sia-sia Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat.4:4). Benar, bahwa manusia dapat hidup, bertumbuh dan berkembang bukan dari makanan dan minuman jasmani saja, tetapi juga dari kekuatan kata-kata yang ia ucapkan dan terima dari orang lain. Kata-kata memang memiliki kekuatan yang menghidupkan, tetapi juga mematikan. Maka pakailah kata-kata yang baik supaya membawa damai, dan berhati-hatilah mengucapkan kata-kata kasar karena dapat menjadi “harimau” yang “mematikan” bagi diri kita sendiri dan juga orang lain.
Masa adven yang sedang kita jalani ini merefleksikan kepada kita bahwa Tuhan adalah sumber pengharapan kita. Melalui sabdaNya, Tuhan memberi kita harapan bahwa janjiNya menyelamatkan umat manusia dari perbudakan dosa terpenuhi secara nyata melalui kedatangan dan kehadiran PutraNya Yesus Kristus ke dunia ini. Secara tidak langsung nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini mengatakan bahwa Kristus adalah Sabda Allah yang menjadi manusia yang bertakhta di “Gunung Tuhan”. Di sanalah orang datang kepadaNya, karena setiap ucapan atau kata-kataNya mendatangkan berkat, kesembuhan dan kebahagiaan bagi umat manusia. Itulah sebabnya nabi Yesaya melukiskan bahwa setiap suku bangsa akan berbondong-bondong mencari Dia karena pengajaran dan kata-katanya mengandung berkat bagi kehidupan manusia: “Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajarkan kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu” (Yes.2:3).
Bacaan Injil hari ini lebih menegaskan lagi akan daya nyata dari kekuatan Sabda Allah yang dapat menyembuhkan manusia dari segala jenis sakit penyakit, rohani dan jasmani. Marilah kita belajar dari iman sang perwira yang percaya pada kekuatan kata-kata Yesus karena memiliki daya yang menyembuhkan: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakanlah saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (Mat.5:8). Maka semoga di masa adven ini kita semakin yakin bahwa janji Tuhan, kata-kata dan sabdaNya akan terlaksana bagi kita. Melalui nabi Yesaya, Tuhan meyakinkan kita dengan mengatakan sendiri: “Demikianlah firman yang keluar dari mulutKu tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil dalam apa yang kusuruhkan kepadanya” (Yes.55:11).
Salve dan Berkat Tuhan.
Jayapura, 29 November 2021.