“Hamba Yang Setia & Bijaksana” atau “Hamba Yang Jahat”?
RABU 20 Okt “21.PEKAN BIASA XXVIX. Bacaan :Rm. 6:12-18; Mzm.124:1-8; Luk. 12:39-48.
Lukas 12:43, menulis. Yesus berkata :“Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu ketika tuannya itu datang” .
Memang perintah Yesus ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Seperti hal-hal lainnya dalam kehidupan kita, kita pun dapat merasa lelah, kita ingin agar ada orang-orang lain yang menggantikan kita, atau hati kita menjadi ciut manakala hasil kerja itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun Yesus berjanji, apabila kita terus menekuni pekerjaan kita sebagai pelayan-Nya, maka kita semua akan diberkati.
Ini semua tergantung kepada kita masing-masing untuk melanjutkan misi-Nya. Dia tidak lagi hadir di tengah-tengah kita secara fisik dan harus menggantungkan diri pada kita sebagai perpanjangan kaki dan tangan-Nya dalam dunia. Bukankah kita disebut “tubuh Kristus”? Tanpa keterlibatan kita yang aktif, kerajaan-Nya tidak akan bertumbuh-kembang secara optimal. Allah telah menganugerahkan kepada kita masing-masing seperangkat karunia dan talenta untuk kita gunakan dalam melakukan tugas pelayanan kita, namun kita tetap masih dapat memilih sendiri bagaimana akan menggunakan berbagai karunia dan talenta tersebut. Kita dapat saja menggunakan karunia dan talenta yang dianugerahkan kepada kita itu sebagaimana yang dilakukan “hamba yang jahat” , yaitu untuk memuaskan diri-sendiri, atau kita dapat seperti “hamba yang setia dan bijaksana”, yg bekerja sama dgn Roh Kudus dlm tugas besar membuat dunia ini siap utk kedatangan kembali Yesus dlm kemuliaan-Nya pada akhir zaman.
Allah memanggil kita kepada suatu cara atau gaya hidup yang unik. Dunia mengagung-agungkan sukses dan kenikmatan duniawi tentunya, sehingga fokus perhatian orang-orang adalah pada sukses dan kenikmatan duniawi itu. Akan tetapi, Dia memanggil kita untuk memfokuskan perhatian kita kepada keberadaan kita sebagai “garam bumi” dan “terang dunia”. Yesus mengingatkan kita supaya tetap berjaga-jaga dan siap sedia untuk melayani, menghayati kehidupan kita seakan inilah hari terakhir, bukan karena rasa takut kita sedang tidak siap pada waktu Dia datang kembali, melainkan karena cintakasih kita dan hasrat mendalam untuk mengalami hidup kekal bersama Dia. Selama hidup-Nya di dunia Yesus banyak sekali membuat mukjizat dan tanda heran dan Ia mengatakan bahwa kita akan mampu melakukan bahkan hal-hal yang lebih besar daripada apa yang dilakukan-Nya. Yang harus kita lakukan cukup sederhana, yaitu belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan memperkenankan-Nya membimbing kita dalam perjalanan hidup sehari-hari.
Anda mau pilih menjadi hamba yang seperti apa? Menjadi “hamba yang setia dan bijaksana” atau “hamba yang jahat”? Menjadi “hamba yang setia dan bijaksana” berarti menjadi seorang pribadi yang menyebarkan kebaikan Yesus kepada orang-orang lain. Ingatlah kata-kata Yesus, bahwa hamba yang didapatinya sedang melakukan pekerjaannya pada waktu Dia datang kembali, akan diberkati-Nya. Oleh karena itu, berjaga-jagalah selalu dan siap sedia. Carilah selalu kesempatan-kesempatan untuk melayani Tuhan kita!
DOA: Tuhan Yesus Kristus, aku telah mendengar seruan-Mu untuk tetap berjaga-jaga dan menjadi hamba yang baik dan bijaksana. Dengan pertolongan Roh Kudus-Mu, aku percaya bahwa aku tidak akan mengecewakan Engkau. Amin.
MET HARI RABU.