Kesetiaan Mengikuti Yesus.
MINGGU 22 Agust 2021.PEKAN BIASA XXI.
Bacaan :Yos.24:1-2a.15-17.18b; Mzm.34:2-3.16–23; Ef.5:21-32; Yoh.6:60-69.
Injil Yohanes 6:68-69, menulis. Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Perikop Injil hari ini menunjukkan buah dari kelangsungan para murid yg konsisten dalam mengikuti Yesus. Setelah pengajaran yang panjang mengenai Roti Hidup, banyak murid yang meninggalkan Yesus. Tantangan terakhir yang Yesus ungkapkan ditujukan kepada para murid, pertanyaan sekaligus pernyataan tentang totalitas sebagai murid. Pengajaran yang tidak mudah dimengerti, tidak mudah ditangkap dan tidak umum terjadi, membuat banyak orang berpikir ulang untuk mengikuti Yesus. Banyak orang yang tadinya sudah mengikuti Yesus akhirnya memilih untuk meninggalkan Dia. Saat inilah merupakan saat yang tepat untuk memperdalam komitmen para murid, saat inilah saat yang baik untuk menantang para murid mengambil sikap dan keputusan hendak meninggalkan Yesus atau mengikuti-Nya. Jawaban Petrus mewakili murid-murid yang lain “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah”.
Konsistensi dan kesetiaan para murid dari awal sampai akhir mengikuti Yesus menjadi ukuran yang jelas bahwa para murid memang sungguh hendak mengikuti Yesus. Sementara murid-murid yang lain meninggalkan Yesus karena pengajaran yang dirasa keras, Petrus dan rasul yang lain tetap mempunyai jawaban yang sama sejak awal.
Bagi kita, menghidupkan lilin itu mudah, namun menjaga lilin tetap bernyala itu yang memerlukan waktu dan tenaga yang tidak mudah. Menanam bunga itu sangat mudah, tetapi memelihara bunga itu perkara yang tidak mudah. Membaptis orang itu hanya butuh beberapa detik. Namun memelihara rahmat baptisan itu yang tidak mudah dan banyak tantangan. Diperlukan kontinyuitas dalam sebuah pemeliharaan. Tindakan memelihara bukan hanya perkara manusiawai. Tindakan memelihara merupakan juga tindakan ilahi yang senantiasa mendampingi kita. Memelihara merupakan satu keutamaan kristiani yang perlu dipupuk terus menerus. Tanpa pemerliharaan, tidak ada keberlangsungan hidup. Memelihara sabda-sabda Tuhan agar senantiasa tinggal dalam diri kita dan merasuki hidup kita merupakan tindakan seorang beriman Kristiani.
Marilah berdoa : Ya Allah, kami bersyukur atas rahmat pemeliharaan yang senantiasa Engkau limpahkan bagi kami. Ajarilah kami untuk berani mempunyai sikap pemeliharaan atas hidup dan tindakan kami, memelihara yang baik, yang benar, dan yang kudus. Semoga kasih dan kesetiaan-Mu menghantar kami untuk mampu setia juga. Tuhan, kami persembahkan pemeliharaan hidup kami ke dalam tangan-Mu. Amin.
Met Hari Minggu