DIKIRIM PULANG
Kemarin kita baca tentang Musa yang melarikan diri dari Mesir menuju ke Midian, tempat saudara leluhurnya. Yang mengerti jarak antara dua tempat itu, sulit membayangkan bagaimana Musa bisa menempuhnya waktu itu. Namun usaha menyelamatkan diri harus melampaui cara-cara normal; terobosan tak masuk akal.
Suatu hari Musa menggembalakan domba Yitro, mertuanya hingga di Gunung Horeb. Di sana dia melihat semak yang menyala, tetapi tidak terbakar. Tatkala dia mendekat, ada suara yang memintanya melepas sandal, sebab tempat itu suci. Tuhan hadir di sana. Di mana pun Allah hadir, tempat itu kudus.
Jalan Tuhan sering berlawanan dengan langkah manusia. Kadang terkesan Tuhan “memaksa” orang mengikuti jalan-Nya yang tidak menyenangkan; bahkan amat menakutkan bagi manusia. Namun siapa pun berani menempuh jalan Tuhan itu, tidak satu pun yang gagal. Mengapa? Jawabannya bisa dibaca di bawah ini.
Tuhan Allah yang telah mendengar rintihan derita bangsa Israel di Mesir mengutus Musa untuk kembali ke Mesir; menghadap Firaun. Kebayang nggak bagaimana perasaan Musa? Bukankah dia lari dari Mesir menghindar dari ancaman pembunuhan oleh Firaun? Mosok dikirim balik ke sana? Bagai ular mendatangi tongkat pemukul dong.
Musa pun menjawab Tuhan, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (Kel 3: 11). Aslinya, Musa ini takut terhadap ancaman yang bakal menimpanya. Lalu cari alasan. Namun dia tidak dapat berkelit di depan Tuhan yang bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tandanya bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung itu” (Kel 3: 12).
Demikianlah, Tuhan yang mengutus manusia tidak pernah membiarkannya berjuang sendiri. Yang menjalankan misi Tuhan menjadi alat di tangan-Nya. Tuhanlah yang sesungguhnya menyelesaikan misi itu. Siapa yang pernah menyadari bahwa hidupnya mengandung misi dari Tuhan? Sejauh mana selama ini dia mengandalkan Tuhan di atas kemampuannya sendiri?
Rabu, 14 Juli 2021
RP Albertus Herwanta, O. Carm.