Pengakuan Iman.
SELASA 29 Juni 2021PEKAN BIASA XIII. HR. St. Petrus dan St. Paulus Rasul (M)Kis.12:1-11; Mzm.34:2-3.4-5.6-7.8-9; 2Tim.4:6-8.17-18; Mat.16:13-19.
Injil Matius 16:18, menulis. Dan Akupun berkata kepadamu: “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Pengakuan Petrus menjadi dasar iman Gereja sepanjang masa. Gereja didasarkan atas iman pengakuan para rasul ini, Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Dalam pengakuan inilah kemudian para rasul meneruskan pengajaran Yesus dan mendirikan Gereja. Dalam pengakuan iman yang sama seperti pengakuan iman para rasul inilah, Gereja sepanjang segala abad dan dimana saja menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dimanapun Gereja hadir, pengakuan iman yang seperti para rasul menjadi ukuran utama yang menjadi pewartaan. Tanpa pengakuan iman ini, Gereja tidak mendapat kesatuan dengan Gereja yang apostolis.
Petrus dan Paulus menjadi rasul besar dalam sejarah Gereja. Mereka juga menjadi rasul handal dalam iman Gereja, mereka menjadi rasul sampai dengan kemartiran. Iman dan hidup mereka menjadi teladan setiap orang beriman. Mereka menjadi saksi iman sekaligus pelaku dalam iman. Mereka adalah dua tokoh besar yang menjadi lambang perjuangan Gereja Kristus. Lewat mereka iman para rasul menjadi iman Gereja semesta. Hidup mereka sepenuhnya dipersembahkan bagi pewartaan Kerajaan Allah. Pengakuan iman menjadi visi misi hidup mereka yang jelas dan terarah.
Sebagai orang yang sudah dibaptis, kita juga mengakui iman yang sama dengan iman para rasul, kudus Katolik dan Apostolik. Dengan demikian sudah semestinya kita mempunyai visi misi hidup yang sudah jelas dan terarah, seperti para rasul, khususnya Petrus dan Paulus. Hidup dan karya mereka seluruhnya dalam bingkai pengakuan Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Demikian juga dengan kita, pengakuan iman kita menjadi kerangka seluruh hidup kita, menjadi visi misi hidup kita. Program hidup yang lain tunduk dan terarah pada visi misi pengakuan iman itu.
Pengakuan iman ini tidak menjanjikan kekayaan, tidak menjamin kedudukan tinggi dan hidup yang nyaman. Pengakuan iman itu hanya menjanjikan jaminan hidup kekal, pengakuan iman itu menjanjikan kunci pintu kerajaan sorga. Dengan demikian, tantangan hidup seperti apapun tidak memundurkan kita untuk mencapai jaminan itu.
Hidup dengan visi misi pengakuan iman yang jelas menjadikan kita mampu untuk mengarahkan gerak kita dengan semakin jelas pula. Dalam hidup ini kita mempunyai nilai yang hendak diperjuangkan. Nilai itulah yang menjadi roh dalam hidup kita.
Marilah berdoa :Ya Tuhan, kami bersyukur atas teladan iman para rasul. Ajarilah kami agar kami mampu setia seperti Petrus dan Paulus sampai pada akhir zaman. Kini dan sepanjang masa. Amin.
Met Hari Selasa.