TELADAN KERENDAHAN HATI
KAMIS 01-April-2021 KAMIS PUTIH (P). Bacaan:Kel.12:1-8.11-14; Mzm116:12-13.15–18; 1Kor.11:23-26;
Yohanes. 13:1-15.
Yoh 13:4-5, menulis. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.”
Dalam Injil Yohanes hari ini, kita menyaksikan perbuatan belas kasih Yesus kepada para murid. Ia membasuh kaki para murid-muridNya. Perbuatan ini amatlah istimewa, karena yang membasuh kaki para murid ialah Tuhan yang telah hadir dalam rupa manusia.
Yesus membasuh kaki para murid, karena Ia tahu bahwa para murid adalah manusia yang tidak luput dari dosa. Tindakan belas kasih Yesus ternyata tidak dipahami oleh para murid pada waktu itu. Simon Petrus mewakili para murid mengungkapkan keberatannya. Ia melarang Yesus, yang adalah Guru dan Tuhannya, untuk menywntuh dan membasuh kakinya. Tapi setelah ia mendengar dari Yesus apabila kakinya tidak dibasuh, maka ia tidak akan mendapat didalam Yesus. ia malahan menyuruh membasuh juga tangan dan kakinya. Yesus tahu keteguhan hati Petrus untuk setia dan beriman kepadaNya, tapi Ia juga tahu bahwa Petrus adalah manusia yang tidak luput dari dosa. Oleh karena itu, Yesus bersedia membasuh kaki Petrus untuk menghapuskan dosa yang pernah dilakukan Petrus.
Jika Yesus adalah Tuhan sedemikian rendah hati, masakan kita hidup dengan kesombongan hati. Kita semua adalah murid-murid Yesus. Kita semua perlu memberi kesaksian akan semangat kerendahan hati. Yesus memahami bahwa kesombongan membuat banyak orang jauh dari keselamatan karena tidak mampu menerima Allah dan sesama. Mari belajar menjadi rendah hati.
Marilah Berdoa : Ya Yesus, kami ingin berkorban seperti Engkau mengurbankan diriMu karena belas kasihmu. Semoga kami mempunyai semangat berkurban untuk berbagi dengan aesama. Amin.
Met Hari Kamis.