JALAN TERUNIK
Oleh RP Albertus Herwanta, O. Carm
Kalau orang setuju bahwa hidup ini adalah suatu perjalanan mencapai tujuan, perlu disepakati pula bahwa mesti ada jalan menuju ke sana. Ada pelbagai jalan yang bisa ditempuh. Apa pun jalan yang dipilih, dapat dibedakan dalam dua jenis; jalan yang salah dan jalan yang benar.
Mereka yang menempuh jalan yang salah, berapa pun biaya dikeluarkan dan betapa pun kuat kuasanya tidak akan tiba di tujuan. Sedang mereka yang menempuh jalan yang benar bisa santai dan biasa-biasa saja dalam meraih tujuan itu.
Pertanyaannya, seperti apa jalan yang benar itu? Sang Guru Kehidupan telah menawarkan jalan yang benar; bahkan jalan satu-satunya. Di luar itu, tidak ada pilihan.
Jalan itu ditemukan dalam hukum utama, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan segenap kekuatanmu” (Mrk 12: 30). Dan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mrk 12:31). Yang pertama menunjuk kasih vertikal; yang kedua menampilkan kasih horizontal. Keduanya mesti berjalan seiring dan saling melengkapi.
Amat penting mengetahui hukum itu. Namun mengerti saja belum cukup. Kasih tidak akan sepenuhnya terwujud kalau hanya dipahami. Perlu diwujudkan, karena kasih itu pertama-tama bukan teori yang dipelajari, tetapi pengalaman hidup. Di sinilah tantangan mulai muncul. Banyak orang dengan mudah mengetahui (knowledge), tapi gagal mewujudkan pengetahuannya (practice).
Kepada seorang ahli Kitab yang paham betul hukum itu, Sang Guru Kehidupan bersabda, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah” (Mrk 12: 34). Maksudnya, dia sudah hampir sampai di tujuan hidupnya. Jadi, belum tiba di sana.
Masih ada yang perlu dilakukan, yakni masuk ke sana dengan mewujudkan hukum itu sepenuhnya; tuntas alias paripurna. Mungkinkah hal itu dilakukan? Tentu mungkin dan harus mungkin. Kalau tidak, ajaran atau hukum itu tanpa manfaat alias mubazir.
Untuk itu, orang membutuhkan contoh konkret yang bisa diikuti. Itu ditemukan dalam diri Sang Guru Kehidupan yang telah menjadikan hidup-Nya wujud nyata kasih kepada Allah dan kepada sesama serentak terpenuhi. Paripurna. Karena itu, Dia adalah jalan terunik untuk bisa mencapai tujuan hidup yang sejati.
Jumat, 12 Maret 2021