Perintah Tuhan, Mengajak Kita Untuk Mengasihi Sesama.

February 26, 2021

JUMAT 26-02-2021 Pekan Prapaskah I Bacaan :Yeh. 18:21-28. Mzm 130:1–8.
Matius.5:20-26.

Injil Matius 5 : 23-24, menulis. Yesus berkata :“Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahan di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada di dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahan di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu.”

Tolak ukur dalam perayaan liturgi maupun ibadat lainnya , menurut Yesus sangat tergantung dari sikap batin atau keadaan hati kita. Kalau dalam hati kita masih tersimpan rasa dendam, permusuhan atau  kemarahan dengan orang lain, maka di mata Tuhan semua itu tidak ada artinya.

Untuk itu, kita harus berdamai dulu dan membereskan hubungan kita dengan orang lain. Baru dengan hati bersih kita menghadap Tuhan. Ternyata banyak orang yang kurang memperhatikan hal ini. Ada orang  yang setiap hari mengikuti Perayaan Ekaristi live streaming tanpa mempersiapkan diri maupun batin lebih dahulu. Pada hal lagi stay home karena wabah virus corona, toh masih di bermusuhan dengan seluruh  isi keluarga.

Maka menjadi pertanyaan, Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena banyak orang mengira bahwa perayaan Ekaristi maupun ibadat lainnya dapat dilaksanakan hanya formal atau kewajiban saja. Kemudian akan mendapat berkatberlimpah buatnya. Pandangan itu salah besar karena dengan mengikuti Ekaristi maupun ibadat Sabda maupun persekutuan doa kita di ajak untuk merefleksi diri sudah sejàuh mana penghayatan iman kita didalam menanggapi Sabda-SabdaNya serta persatuan dengan Tubuh Kristus

Atau kita mengira bahwa menyembah berhala adalah menyembah patung atau percaya pada hal-hal tahyul saja. Padahal menyembah berhala itu sebenarnya menyingkirkan Tuhan dari hidupnya dan menggantikan Tuhan dengan apa yang  ia senangi serta mencurahkan hidupnya bagi hal-hal duniawi.

Begitupun dalam hal membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain, entah dengan, senjata tajam atau dengan senjata api. Pada hal Tuhan Yesus menerangkan bahwa dosa membunuh itu pertama-tama membenci orang lain, mengumpat, marah-marah dan menggosipin orang lain.

Sebab dosa bermula dari sikap hati. Maka orang yang membenci saudaranya itu berarti menyingkirkan saudaranya dari hidupnya.Orang yang tidak peduli dengan saudaranya itu berarti membiarkan saudaranya. Secara fisik memang ia tidak membunuh, tetapi secara batin membunuh. Karena membunuh itu berarti tidak menghargai hidup orang lain dan tidak menghargai pribadi lain.

Yesus juga memberi contoh orang kaya yang membiarkan Lazarus lapar sampai mati.Orang itu mendapat hukuman, walaupun orang itu tidak berbuat kekerasan atau melukai hatinya.Karena perintah Tuhan itu mengajak kita untuk “mengasihi sesama.”

Oleh karena itu, di masa-masa pademik ini ajaran Yesus, seharusnya lebih mudah kita lakukan, karena adanya waktu bersama untuk semakin memiliki belas kasih, bahkan keterlibatan kita untuk saling memperhatikan dan memaafkan, hingga menjadi berkat buat sesama kita.

Marilah berdoa: Tuhan Yesus, terima kasih atas Sabdamu yg mengajarkan kepada jami untuk hidup benar baik didalam peribadatan maupun untuk selalu berdamai dengan sesama kami. Kini dan sepanjang masa. Amin.
Met Hari Jumat.